Nadiv aku memanggilnya, masih belia dengan kepolosan serta kecantikan bak putri cina dengan wajah yang oriental serta berambut lurus, dia begitu imut. senyumnya, candanya, kenakalannya begitu menyita perhatian, meskipun masih kecil tapi dia sudah mandiri untuk anak seusianya yang masih 3th yang belum mengenal betul isi dunia dengan segala kebusukannya. mulai kecil dia merasakan menjadi korban broken home (Perceraian ortunya) kasian lagi-lagi anak yang jadi korbannya.
Yang menarik sinadiv ini selalu dekat dengan istriku bahkan sebelum kita menikah, dia punya pangilan khusus "Mama" :) sampai akhirnya kita menikah dan akupun ikut dijadikan keluarganya dan mendapat tempat special dihatinya dengan panggilan "Papa" dasar anak kecil gumamku dulu tapi ternyata seru dan sangat mengasikkan bak punya anak meski kita baru menikah, setiap keluar hang out ama istri dia aku ajak dia, canda, tawa dan kegembiraan selalu hadir tatkala melihata aksi sibocah, pernah suatu waktu minta naik kereta kecil di FT (Food Terache) eh uda dibeliin 2 tiket bandle ama pesawat dianya malah takut, lucu gitu ngeliat mimik wajahnya heheheh.
Hari-hari terakhir aku selalu sibuk dengan aktivitas sampai-sampai jarang n males untuk keluar diwaktu liburan, lebih banyak diem dirumah, istirahat. SiNadiv kangen kali ya ama aku saat pulang kerja disambutnya dengan senyum lugu dan dipeluknya aku dengan erat serta diikutin aja kemanapun aku melangkah disempanjang rumah, "duhhh anak ini maunya apa sihhh..." saat selesai makan mulai duduk didekatku, memelukku erat sampai mamanya iri, aku hanya bisa tertawa kecil dan merasakan kalo dia sudah seperti anakku sendiri meski aku belum lama menjadi papa angkatnya yang dia angkat sendiri tanpa minta persetujuan dari siapapun.
Nadiv meski aku bukan pap kandungmu tapi aku sayang sama kamu, doakan nanti papa punya momongan sehingga u bisa punya teman bermain dan kamu tidak kesepian lagi...